Receivable Turnover Yang Baik Adalah
Pengertian Account Receivable
Account receivable dalam akuntansi manajemen adalah jumlah uang yang belum dibayar oleh pelanggan kepada perusahaan setelah membeli barang atau jasa. Piutang ini tercatat dalam neraca saldo keuangan perusahaan sebagai aset karena menjadi jumlah uang yang akan diterima di masa depan.
Lalu mengapa ini bisa terjadi? Umumnya karena metode penjualan berupa kredit, di mana perusahaan memperbolehkan pelanggan untuk membayar di kemudian hari. Biasanya dalam jangka waktu 30, 60, atau 90 hari. Penilaian piutang usaha ini harus dilakukan secara akurat dan realistis karena ada kemungkinan tidak dibayarnya utang oleh pelanggan yang dikenal sebagai “piutang tak tertagih” atau “kerugian piutang”.
Dalam akuntansi manajemen, pengelolaan account receivable sangat penting karena berkaitan langsung dengan likuiditas dan cash flow perusahaan. Ini bisa dilakukan dengan pemantauan yang teliti pada periode kredit dan penagihan piutang. Selain itu, Anda juga perlu menetapkan kebijakan kredit yang sesuai, mengevaluasi kelayakan kredit pelanggan, dan melakukan tindakan penagihan yang efisien.
Dengan adanya penagihan piutang yang tepat waktu, maka perusahaan memiliki cukup uang tunai untuk operasional. Selain itu, analisis pada aspek ini juga penting untuk mengidentifikasi tren pembayaran pelanggan dan mengantisipasi jika terjadi masalah likuiditas. Dari sini bisa disimpulkan, pengelolaan piutang usaha yang baik adalah komponen penting dalam strategi keuangan yang sehat dan efektif untuk bisnis jenis apa pun.
Fungsi Account Receivable Turnover
Fungsi utama dari penghitungan account receivable turnover adalah agar dapat mengetahui pengelolaan piutang suatu perusahaan dilihat dari tingkat perputaran piutangnya yang mana merupakan periode terikatnya modal kerja dalam piutang usaha.
Rasio perputaran piutanng juga berfungsi sebagai indikator kemampuan perusahaan dalam mengumpulkan piutang dan indikator lawan transaksi perusahaan dalam melunasi utang.
Selain itu, penghitungan account receivable turnover memiliki manfaat sebagai berikut:
Baca Juga: Apa Itu Piutang? Ini Definisi dan Jenis Piutang dalam Akuntansi
Rumus Receivable Turnover Ratio
Rasio perputaran piutang atau dalam bahasa Inggris disebut dengan account receivable turnover ratio yaitu suatu rasio keuangan yang menunjukan seberapa cepat penjualan kredit dapat dikonversikan menjadi uang tunai. Rasio perputaran piutang atau accounts receivable turnover ratio masuk kedalam kelompok activity ratio atau rasio aktivitas yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya.
Piutang merupakan sebuah penjualan yang terjadi secara kredit kepada pelanggan Anda. Pelanggan Anda diharuskan untuk membayar barang yang telah dibeli dalam term of payment tertentu dari 7 hari, 15 hari, 30 hari, 45 hari bahkan hingga 90 hari.
Baca juga: 5 strategi pengelolaan piutang bagi distributor
Lamanya termin yang telah ditetapkan oleh manajemen perusahaan juga tergantung pada besarnya jumlah piutang yang ada. Semakin besar nilai piutangnya, maka akan menjadi semakin panjang pula waktu yang dibutuhkan oleh para debitur untuk melunasinya serta membuat nilai terminnya semakin tinggi. Maka sebaliknya, semakin kecil nilai piutangnya, semakin singkat waktu yang dibutuhkan untuk melunasinya, serta akan menjadi kan nilai terminnya semakin rendah.
Adapun fungsi rasio perputaran piutang adalah untuk mengetahui pengelolaan piutang suatu perusahaan dilihat dari tingkat perputaran piutangnya, dimana tingkat perputaran piutang merupakan periode terikatnya modal kerja dalam piutang.
Berikut ini adalah Rumus Rasio Perputaran Piutang :
Rasio Perputaran Piutang = Penjualan Kredit Bersih dibagi Piutang Rata-Rata
Semakin tinggi nilai perputaran piutang, maka akan semakin baik. Semakin cepat perputaran piutang juga menandakan bahwa modal usaha pun akan semakin cepat kembali. Tingkat perputaran piutang perusahan dapat menggambarkan tingkat efisiensi dari modal perusahaan.
Sementara untuk mendapatkan Piutang Rata-rata, kita harus menggunakan rumus dibawah ini :
Piutang Rata-rata = (Piutang Awal Periode + Piutang Akhir Periode) dibagi 2
Rasio Perputaran Piutang adalah rasio yang mengukur kemampuan dan efisiensi perusahaan dalam menagih piutangnya, semakin tinggi rasio ini akan semakin baik dan menguntungkan. Rasio yang lebih tinggi berarti bahwa perusahaan berhasil menagih piutang di sepanjang tahun yang bersangkutan. Efisiensi yang lebih tinggi juga menguntungkan dari sudut pandang arus kas.
Pentingnya Accounts Receivable Turnover Ratio
Rasio piutang membantu dua tujuan bisnis yang penting. Pertama, memungkinkan perusahaan untuk memahami seberapa cepat pembayaran dikumpulkan sehingga mereka dapat membayar tagihan mereka sendiri dan secara strategis merencanakan investasi masa depan.
Kedua, rasio tersebut memungkinkan perusahaan untuk menentukan apakah kebijakan dan proses kredit mereka mendukung arus kas yang baik dan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan — atau tidak.
Apa yang dapat diberitahukan oleh rasio piutang usaha kepada Anda?
Rasio piutang usaha adalah indikator kemampuan perusahaan untuk secara efisien mengumpulkan piutang dan tingkat di mana pelanggan mereka melunasi hutang mereka.
Meskipun jumlahnya bervariasi antar industri, rasio yang lebih tinggi seringkali lebih disukai karena menunjukkan perputaran yang lebih cepat dan arus kas yang lebih sehat. Bisnis yang dibayar lebih cepat cenderung berada dalam posisi keuangan yang lebih baik.
Baca juga: 5 Komponen Laporan Keuangan yang Harus Anda Ketahui
Mengapa Paham Account Receivable Penting?
Misalkan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur memiliki banyak pelanggan dengan pembelian secara kredit. Seiring waktu, piutang usaha ini menumpuk. Namun perusahaan tidak memiliki sistem yang efektif untuk mengelola atau menagih piutang tersebut. Akibatnya, banyak piutang yang tidak dibayar tepat waktu atau bahkan tidak terbayar sama sekali.
Ini dapat mengakibatkan masalah aliran kas dan juga mengurangi likuiditas perusahaan. Efek dominonya, berdampak pada kemampuan perusahaan mengelola operasional, investasi untuk ekspansi, atau bahkan pembayaran gaji karyawan dan pembayaran kepada pemasok.
Dari sini, bisa disimpulkan manajemen yang baik tentang AR sangat dibutuhkan agar perusahaan mampu mengelola piutangnya dengan lebih efektif, mengurangi risiko piutang tak tertagih, dan memperbaiki laporan arus kas. Hal ini tidak hanya membantu memastikan perusahaan menerima pembayaran tepat waktu, tapi juga meminimalisir adanya risiko kerugian keuangan. Selain itu, dengan pengelolaan AR yang baik, perusahaan dapat mengidentifikasi pelanggan yang memiliki risiko kredit tinggi dan mengambil tindakan pencegahan untuk menghindari kerugian.
Tips Mengelola Account Receivable Turnover
Setelah mempelajari lebih dalam, bisa disimpulkan account receivable turnover adalah aspek kritis bagi keberlangsungan perusahaan dalam jangka panjang. Lalu bagaimana tips mengelolanya? Pertama, dengan menetapkan kebijakan kredit yang jelas dan sesuai risiko bisnis. Kebijakan ini harus mencakup syarat dan kondisi kredit, seperti batas waktu pembayaran dan persyaratan kelayakan kredit. Perusahaan harus melakukan penilaian kredit yang hati-hati terhadap pelanggan baru dan secara berkala meninjau kondisi keuangan pelanggan lama.
Kedua, mengimplementasikan sistem manajemen piutang. Sistem ini harus mampu melacak piutang yang jatuh tempo, memberikan notifikasi jika ada piutang yang berisiko, dan mengidentifikasi tren pembayaran pelanggan. Teknologi seperti software ERP akuntansi dapat menjadi salah satu alternatif. Selain itu, pastikan memiliki tim penagihan yang terlatih. Tim ini harus melakukan komunikasi yang baik dengan pelanggan, mengirimkan pengingat pembayaran secara rutin, dan jika perlu, melakukan negosiasi rencana pembayaran.
Tidak kalah penting, evaluasi dan penyesuaian kebijakan secara rutin. Perusahaan harus terus menganalisis data AR turnover dan mencari cara untuk meningkatkannya. Hal ini bisa melibatkan penyesuaian syarat kredit, mengubah strategi penagihan, atau bahkan merubah cara transaksi keuangan. Meningkatkan hubungan dengan pelanggan dan memahami kebutuhan mereka juga dapat membantu mengurangi risiko kredit.
Selain itu, perusahaan harus siap untuk mengambil tindakan yang lebih tegas terhadap piutang berisiko, seperti menggunakan agen penagihan atau bahkan mengambil langkah hukum jika perlu. Dengan mengelola account receivable turnover secara efektif, perusahaan dapat memastikan likuiditas yang stabil dan mengurangi risiko dalam akuntansi manajemen.
Dari pembahasan tersebut bisa disimpulkan account receivable turnover adalah indikator penting yang wajib diketahui perusahaan untuk memastikan memiliki cukup dana untuk menjalankan operasional dan membayar kewajiban usahanya. Tidak hanya itu, manajemen account receivable yang baik sangat dibutuhkan untuk mengelola piutang secara efektif, mengurangi risiko piutang tak tertagih, dan memperbaiki arus kas.
Ada sejumlah tips yang bisa Anda terapkan agar rasio AR turnover sehat bagi finansial perusahaan. Pertama dengan menetapkan kebijakan kredit yang jelas dan sesuai dengan risiko bisnis. Kedua, implementasi sistem pemantauan piutang yang efisien dan memiliki tim penagihan yang terlatih. Ketiga, evaluasi dan penyesuaian kebijakan secara rutin untuk meningkatkan hubungan dengan pelanggan dan memahami kebutuhan mereka, serta siap mengambil tindakan tegas terhadap piutang berisiko.
Piutang merupakan pendapatan tertunda. Dalam bisnis, pengusaha perlu menghitung rasio perputaran piutang (account receivable turnover) untuk mengetahui berbagai informasi keuangan, seperti jangka waktu lamanya piutang dapat ditagih, jumlah kerugian atas piutang yang tidak dapat ditagih, hingga mengetahui kondisi keuangan perusahaan.
Rumus Menghitung Rasio Perputaran Piutang
Ada rumus untuk menghitung rasio perputaran piutang usaha, yaitu:
Rasio Perputaran Piutang= Penjualan Kredit Bersih/Piutang Rata-Rata
Untuk mendapatkan piutang rata-rata, rumusnya adalah:
Piutang Rata-Rata= (Piutang Awal Periode+Piutang AKhir Periode)/2
Jika penghitungan rasio menunjukkan angka yang tinggi, artinya perusahaan berhasil menagih piutang dalam satu periode tersebut.
Perusahaan ABC memiliki informasi keuangan berkaitan dengan piutang usaha sebagai berikut:
Berapa account receivable turnover perusahaan ABC?
Pertama, hitung piutang rata-rata perusahaan ABC.
Selanjutnya, hitung rasio perputaran utang
Maka, rasio perputaran utang perusahaan ABC adalah sebesar Rp4 miliar pada periode 2023.
Baca Juga: Desk Collection: Strategi Efektif Pengelolaan Keuangan Bisnis
Tujuan dan manfaat rasio perputaran piutang
Beberapa tujuan rasio perputaran piutang:
Baca juga: Waspadalah, jangan biarkan 4 account receivable ini terjadi pada Anda
Berikut adalah manfaat yang diperoleh dari rasio perputaran piutang:
Contoh perhitungan rasio perputaran piutang:
Diketahui perusahaan A memiliki data laporan keuangan sebagai berikut:
Bagaimana Rumus Menghitung Accounts Receivable Turnover Ratio?
Menghitung perputaran piutang memungkinkan Anda menentukan efisiensi perusahaan dalam mengumpulkan pendapatan atau penjualan kredit dari pelanggannya.
Dengan kata lain, ini menentukan seberapa efisien perusahaan menggunakan asetnya dengan menggunakan data dari penjualan kredit bersih dan rata-rata piutang.
Berikut adalah rumus perputaran piutang:
Rasio perputaran piutang = penjualan kredit bersih / rata-rata piutang
Berikut adalah dua komponen rumus ini—penjualan kredit bersih dan piutang usaha rata-rata: